Memberikan ASI ekslusif memang impian semua bunda, karena memiliki beragam manfaat bagi kesehatan bunda dan si kecil. Mulai dari mengurangi risiko asma, dermatitis atopik, penyakit kardiovaskular hingga kematian dini. Pada beberapa kasus, banyak anak yang belum berhenti menyusu lebih dari 2 tahun. Mau tidak mau, bunda harus menuruti kemauannya itu.
Terlepas dari semua manfaat tersebut, menyusui anak lebih dari usia 2 tahun tidak selalu baik dan justru malah memberikan dampak negatif lho bun. Lantas, apa saja dampak menyusui anak lebih dari 2 tahun? Yuk simak jawabannya pada ulasan berikut ini.
Menyusui anak saat berusia lebih dari 2 tahun bisa disebut menyusui jangka panjang. Kondisi ini terjadi ketika bunda terus menyusui anak di luar tahun pertamanya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar bayi menyusu secara ekslusif selama 6 bulan pertama, kemudian terus berlanjut bersama dengan pengenalan makanan padat untuk tahun pertamanya (MPASI).
Hal ini menunjukkan bahwa menyusui anak lebih dari usia 2 tahun merupakan hal yang normal dan bahkan direkomendasikan oleh para ahli. Meski baik untuk kesehatannya, bunda harus mengetahui apa saja dampak atau efek sampingnya. Berikut ini dampak menyusui lebih dari 2 tahun.
Dampak menyusui lebih dari 2 tahun bagi bunda
1. Puting payudara terluka dan sakit
Dampak menyusui lebih dari 2 tahun bagi bunda adalah puting payudara terluka dan terasa sakit. Pasalnya, pada usia ini otot rahang anak sudah lebih kuat yang membuatnya mampu menghisap puting payudara lebih keras.Selain itu, anak sering kali menggigit saat menyusu, tentunya bisa menyebabkan puting bunda terluka. Perlu bunda ingat, meskipun luka ini bisa diobati menggunakan krim khusus, luka pada area puting dapat menjadi pemicu mastitis.
2. Infertilitas
Menurut Becky Flora, seorang konsultan laktasi, beberapa bunda mungkin tidak mendapatkan menstruasi selama beberapa minggu atau berbulan-bulan saat masih menyusui. Bahkan, jika kembali mengalami menstruasi mungkin menjadi tidak teratur saat masih menyusui.Beberapa wanita mungkin menganggap kondisi ini merupakan sesuatu yang menguntungkan, tetapi bagi wanita yang ingin segera hamil lagi, pasti menginginkan menstruasinya kembali teratur. Karena, menyusui anak lebih dari 2 tahun dapat menunda masa ovulasi. Oleh karena itu, jika bunda ingin segera hamil kembali, lebih baik memilih untuk tidak menyusui si kecil yang sudah berusia 2 tahun.
3. Rentan terhadap stres
Bunda yang masih menyusui si kecil saat berusia 2 tahun sering kali kekurangan waktu untuk mengurus diri. Terlebih lagi pada usia ini, si kecil sudah mulai aktif.
Tentunya, kondisi ini sering kali membuat bunda merasa stres atau bahkan depresi untuk mengurus anak dan juga diri bunda.
4. Penilaian sosial
Menyusui anak lebih dari 2 tahun tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga mental yang harus bunda hadapi. Tidak dapat dibantah bahwa menyusui lebih dari 2 tahun tidak selalu diterima oleh masyarakat sekitar. Sementara, banyak orang tua yang menyusui anak-anaknya selama 12 bulan atau bahkan 2 tahun terakhir.
Hal ini sering kali bukan topik yang dibicarakan secara terbuka dan ada seseorang yang memengaruhi untuk melakukannya. Bagi siapa pun yang merawat anak, ini adalah pengalaman yang normal. Tetapi, orang yang tidak tahu bagaimana rasanya sering kali menghakimi hal tersebut.
Dampak menyusui lebih dari 2 tahun bagi anak
1. Kekurangan gizi
Menurut sebuah studi pada International Journal of Epidemiology, menyusui yang terlalu lama berkaitan dengan kekurangan gizi pada seorang anak. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak dengan berat badan rendah menyusui lebih dari 2 tahun dibandingkan anak-anak dengan berat badan normal.
Khususnya pada anak berusia 18-29 bulan, mereka memiliki prevalensi gizi buruk lebih tinggi daripada anak yang disapih. Ada beberapa alasan yang dikaitkan dengan penelitian ini. Pertama, anak yang menyusu hingga berusia 2 tahun cenderung menolak untuk makan makanan padat (MPASI). Kedua, kebutuhan nutrisi anak semakin meningkat seiring bertambah usianya tidak dapat dipenuhi oleh ASI.
2. Kerusakan gigi
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menyusui anak lebih dari usia 2 tahun dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi pada anak. Ini karena, saat si kecil menghisap payudara bunda, gigi mereka akan tertutup dan air liur dicegah untuk menjangkau gigi. Sementara, air liur mengandung saliva yang berperan penting dalam memecah bakteri dan merawat gigi.
3. Kurang mandiri
Sebuah studi menunjukkan anak yang menyusu lebih dari 2 tahun kurang mandiri jika dibandingkan dengan mereka yang tidak menyusui hingga usia tersebut.
Bunda mungkin berpikir bahwa kemandirian adalah hal sepele di usia muda. Meski begitu, bunda pasti ingin melihat si kecil aktif bersama anak lainnya di lingkungan sekitar.
Agar anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri, mereka perlu belajar membangun kebebasan sebagai seorang anak. Sementara, anak yang masih menyusu hingga lebih dari 2 tahun, ia akan selalu membutuhkan bantuan bunda dalam setiap hal yang dilakukannya.
Itulah beberapa dampak menyusui anak di atas usia 2 tahun bagi bunda dan si kecil. Jika si kecil masih menyusu pada usia 2 tahun, sebaiknya imbangi dengan pemberian makanan padat (MPASI) agar kebutuhan nutrisinya tetap tercukupi.
Jangan lupa untuk selalu mengajarkan anak menjaga kebersihan giginya secara rutin.
Tentunya, kondisi ini sering kali membuat bunda merasa stres atau bahkan depresi untuk mengurus anak dan juga diri bunda.
4. Penilaian sosial
Menyusui anak lebih dari 2 tahun tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga mental yang harus bunda hadapi. Tidak dapat dibantah bahwa menyusui lebih dari 2 tahun tidak selalu diterima oleh masyarakat sekitar. Sementara, banyak orang tua yang menyusui anak-anaknya selama 12 bulan atau bahkan 2 tahun terakhir.Hal ini sering kali bukan topik yang dibicarakan secara terbuka dan ada seseorang yang memengaruhi untuk melakukannya. Bagi siapa pun yang merawat anak, ini adalah pengalaman yang normal. Tetapi, orang yang tidak tahu bagaimana rasanya sering kali menghakimi hal tersebut.
Dampak menyusui lebih dari 2 tahun bagi anak
1. Kekurangan gizi
Menurut sebuah studi pada International Journal of Epidemiology, menyusui yang terlalu lama berkaitan dengan kekurangan gizi pada seorang anak. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak dengan berat badan rendah menyusui lebih dari 2 tahun dibandingkan anak-anak dengan berat badan normal.Khususnya pada anak berusia 18-29 bulan, mereka memiliki prevalensi gizi buruk lebih tinggi daripada anak yang disapih. Ada beberapa alasan yang dikaitkan dengan penelitian ini. Pertama, anak yang menyusu hingga berusia 2 tahun cenderung menolak untuk makan makanan padat (MPASI). Kedua, kebutuhan nutrisi anak semakin meningkat seiring bertambah usianya tidak dapat dipenuhi oleh ASI.
2. Kerusakan gigi
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menyusui anak lebih dari usia 2 tahun dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi pada anak. Ini karena, saat si kecil menghisap payudara bunda, gigi mereka akan tertutup dan air liur dicegah untuk menjangkau gigi. Sementara, air liur mengandung saliva yang berperan penting dalam memecah bakteri dan merawat gigi.3. Kurang mandiri
Sebuah studi menunjukkan anak yang menyusu lebih dari 2 tahun kurang mandiri jika dibandingkan dengan mereka yang tidak menyusui hingga usia tersebut.Bunda mungkin berpikir bahwa kemandirian adalah hal sepele di usia muda. Meski begitu, bunda pasti ingin melihat si kecil aktif bersama anak lainnya di lingkungan sekitar.
Agar anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri, mereka perlu belajar membangun kebebasan sebagai seorang anak. Sementara, anak yang masih menyusu hingga lebih dari 2 tahun, ia akan selalu membutuhkan bantuan bunda dalam setiap hal yang dilakukannya.
Itulah beberapa dampak menyusui anak di atas usia 2 tahun bagi bunda dan si kecil. Jika si kecil masih menyusu pada usia 2 tahun, sebaiknya imbangi dengan pemberian makanan padat (MPASI) agar kebutuhan nutrisinya tetap tercukupi.
Jangan lupa untuk selalu mengajarkan anak menjaga kebersihan giginya secara rutin.